Rabu, 24 Juli 2013

Kejang Pertama



TUMOR OTAK I

12 April 2012, Jam 22.23.
Aku dikagetkan dengan teriakan anakku Aldi tentang ibunya, “Paaaak, ibuuuuu pak.” Serta merta aku meloncat meninggalkan laptopku menuju kamar dimana istriku tidur, aku dapati istriku kejang seperti meregang nyawa -keterbatasanku dan kekalutanku membuahkan kesimpulan sementara- , nyawa istriku mau lepas. Aku pangku, berlakukan seperti orang mau meninggal, membimbingnya, mengiringinya dengan lafal “Allah...Allah...Allah...”

Terbayang ketika aku menunggui almarhumah ibu dan nenekku menghadap Allahu Robbi, ya... ketika itu aku menuntunnya melafalkan  kalimah thoyyibah, kadang membisikan  kata ‘Allah..... Allah..... Allah....’ ditelinga.

Setelah beberapa saat kurang lebih 5 menit istriku mengalami fase kejang, berganti menjadi fase tak sadar ditandai dengan mendengkur yang keras dan badannya lemas, lemah lunglai. Fase inipun berjalan kurang lebih 3 menit, setelah itu fase tidur tanpa dekuran tenang seperti biasanya dia tidur, setelah beberapa saat dia siuman bangun dari tidur dengan suara parau dia menanyakan kenapa diperlakukan seperti ini, membutuhkan waktu 5 menitan untuk menjelaskan apa yang barusan dia alami, dengan berat hati aku jelaskan kejadiaannya, dia menyangkal dengan marah bahwa itu tak mungkin terjadi.  Aku hanya mengiyakan saja diam dan kusimpan untuk sementara, dan akupun melangkah ke meja kerja.

Didepan laptop segera kucari akar permasalah atau penyebab dari kejang-kejang istriku. Segera ku tancapkan modem, surfing Google dengan kata kunci “KEJANG-KEJANG”, disitu aku temukan beberapa penyebab kejang dan hanya dua yang mengarah pada indikasi keabsahan, yaitu EPILEPSI dan TUMOR OTAK. Terbayang wajah anak-anakku, terbayang beban yang sedang puncak-puncaknya, terbayang hamparan waktu kedepan membimbing anak-anak, tak terasa –tanpa sadar- air mata luluh, menetes. Baiklah aku sementara menyimpulkan Epilepsi, itu artinya aku harus melacak kekeluarganya tentang riwayat penyakit tersebut, karena ada sebagian berpendapat penyakit tersebut adalah penyakit turunan.

Pandangan masyakat awam ataupun masyarakat pedesaan  terhadap penyakit Epilepsi atau dikenal dengan sebutan penyakit “Ayan” adalah penyakit nista, sehingga familinya ada yang marah ketika aku tanyakan masalah itu, namun segera minta maaf setelah aku jelaskan permasalahnya. Dari hasil investigasi tersebut ternyata aku menyimpulkan dengan rasa khawatir dan rasa cemas, istriku ada “Tumor” di otaknya.

Aku banyak merenung, haruskah ini aku sampaikan kepada anak-anakku? Dengan mengumpulkan berbagai artikel tentang kejang-kejang baik yang kami ambil dari Internet, brosur, fotocopy artikel kedokteran bahkan aku sempat download tentang operasi pengangkatan tumor otak ( Brain Tumor Surgery ). Dua dari anakku akhirnya aku ajak untuk diskusi tentang kondisi ibunya, aku berikan beberapa artikel dan akhirnya aku putuskan untuk membicarakan dan mendiskusikan dengan semua anak-anakku, bahkan aku sarankan untuk melihat video yang aku unduh ( download ) tentang operasi otak, bagi mereka yang berani.

Untuk sementara aku menunggu kambuhnya kejang-kejang berikutnya.

Sumber referensi. :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar