TUMOR
OTAK I
12
April 2012, Jam 22.23.
Aku
dikagetkan dengan teriakan anakku Aldi tentang ibunya, “Paaaak, ibuuuuu pak.”
Serta merta aku meloncat meninggalkan laptopku menuju kamar dimana istriku
tidur, aku dapati istriku kejang seperti meregang nyawa -keterbatasanku dan
kekalutanku membuahkan kesimpulan sementara- , nyawa istriku mau lepas. Aku
pangku, berlakukan seperti orang mau meninggal, membimbingnya, mengiringinya
dengan lafal “Allah...Allah...Allah...”
Terbayang
ketika aku menunggui almarhumah ibu dan nenekku menghadap Allahu Robbi, ya...
ketika itu aku menuntunnya melafalkan
kalimah thoyyibah, kadang membisikan
kata ‘Allah..... Allah..... Allah....’ ditelinga.
Setelah
beberapa saat kurang lebih 5 menit istriku mengalami fase kejang, berganti
menjadi fase tak sadar ditandai dengan mendengkur yang keras dan badannya
lemas, lemah lunglai. Fase inipun berjalan kurang lebih 3 menit, setelah itu
fase tidur tanpa dekuran tenang seperti biasanya dia tidur, setelah beberapa
saat dia siuman bangun dari tidur dengan suara parau dia menanyakan kenapa
diperlakukan seperti ini, membutuhkan waktu 5 menitan untuk menjelaskan apa
yang barusan dia alami, dengan berat hati aku jelaskan kejadiaannya, dia
menyangkal dengan marah bahwa itu tak mungkin terjadi. Aku hanya mengiyakan saja diam dan kusimpan
untuk sementara, dan akupun melangkah ke meja kerja.
Didepan
laptop segera kucari akar permasalah atau penyebab dari kejang-kejang istriku.
Segera ku tancapkan modem, surfing Google dengan kata kunci “KEJANG-KEJANG”,
disitu aku temukan beberapa penyebab kejang dan hanya dua yang mengarah pada
indikasi keabsahan, yaitu EPILEPSI dan TUMOR OTAK. Terbayang wajah anak-anakku,
terbayang beban yang sedang puncak-puncaknya, terbayang hamparan waktu kedepan
membimbing anak-anak, tak terasa –tanpa sadar- air mata luluh, menetes. Baiklah
aku sementara menyimpulkan Epilepsi, itu artinya aku harus melacak
kekeluarganya tentang riwayat penyakit tersebut, karena ada sebagian
berpendapat penyakit tersebut adalah penyakit turunan.
Pandangan
masyakat awam ataupun masyarakat pedesaan terhadap penyakit Epilepsi atau dikenal dengan
sebutan penyakit “Ayan” adalah penyakit nista, sehingga familinya ada yang
marah ketika aku tanyakan masalah itu, namun segera minta maaf setelah aku
jelaskan permasalahnya. Dari hasil investigasi tersebut ternyata aku
menyimpulkan dengan rasa khawatir dan rasa cemas, istriku ada “Tumor” di
otaknya.
Aku
banyak merenung, haruskah ini aku sampaikan kepada anak-anakku? Dengan mengumpulkan
berbagai artikel tentang kejang-kejang baik yang kami ambil dari Internet,
brosur, fotocopy artikel kedokteran bahkan aku sempat download tentang operasi
pengangkatan tumor otak ( Brain Tumor Surgery ). Dua dari anakku akhirnya aku
ajak untuk diskusi tentang kondisi ibunya, aku berikan beberapa artikel dan akhirnya
aku putuskan untuk membicarakan dan mendiskusikan dengan semua anak-anakku,
bahkan aku sarankan untuk melihat video yang aku unduh ( download ) tentang
operasi otak, bagi mereka yang berani.
Untuk
sementara aku menunggu kambuhnya kejang-kejang berikutnya.
Sumber
referensi. :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar