Jumat, 16 September 2011


Misteri isro’ wal Mi’roj.
Karena banyaknya materi dan kandungan tehnologi dalam kisah Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW, maka tulisan ini akan saya bagi menjadi beberapa bagian, harapan saya dengan membagi perbagian semakin mempermudah memahami dan meyakini, kemudian semakin mengimani akan peristiwa Isro’ wal mi’roj.
Pembagian tulisan itu adalah :

  1. Pengantar. 
  2. Cahaya. 
  3. Waktu. 
  4. Elektromagnetik. 
  5. Frekuensi. 
  6. Gelombang otak. 
  7. Alam lain. 
  8. Telepati. 
  9. Tubuh jamak. 
  10. Kesimpulan.

PENGANTAR

Sesuatu hal yang wajar, bahkan dalam hati sayapun demikian sebelum datangnya ilmu Allah membukakan pintu hidayah mengenai Isro’ Mi’roj, bila orang-orang jaman dahulu mengejek, bahkan tidak percaya akan adanya peristiwa Isro’ Mi’roj yang dilakukan oleh Baginda Nabi SAW.

Banyak masyarakat waktu itu mengatakan GILA, pada baginda Nabi. Bagaimana mungkin manusia hidup pada abad ke-5 dapat melakukan perjalanan sejauh itu dalam waktu, katakanlah, semalam. Dengan sarana dan prasarana transportasi yang jauh dari memadai. Waktu itu hanya ada UNTA sebagai sarana transportasi, dengan kecepatan binatang UNTA, sangat tidak dimungkinkan untuk menempuh perjalanan dari Mekah ke Jerusalem pulang pergi dalam waktu semalam.

Lebih gila lagi ketika Nabi menceritakan, telah naik kelangit dan bertemu Allah Robb-Nya, hal ini dikarenakan keterbatasan wawasan dan pengetahuan waktu itu, membayangkan isinya langit saja sulit, malah Nabi Muhammad SAW naik kelangit, sampai kelapis 7, malah. Hal ini diluar nalar mereka, sehingga wajar bila mengatakan demikian, hanya manusia pilihan yang percaya apa yang dikatakan “Al Amin” itu benar, dan mereka malah bertambah semakin taqwa.

Melihat muatan tehnologi yang terkandung dalam perjalanan Isro’ wal Mi’roj Nabi Muhammad SAW, yang begitu canggih. Baru terbukti setelah Ilmuwan ternama Albert Einstein, memaparkan teori Quantum Cahaya berkaitan dengan Teori Relativitasnya yang terkenal itu, dan itupun masih menyisakan misteri, karena belum semuanya terkuak. Sampai sekarang masih belum terbukti secara ilmiah tentang “misteri kecepatan Cahaya”.

Manusia selalu memandang semua yang ada dialam ini memiliki materi sehingga dibatasi oleh batasan ruang dan waktu. Dalam peristiwa Isro’Mi’roj, Allah Robb semesta alam memberikan petunjuk bahwa ini adalah Nabi Terakhir, disini akan terkuak semua misteri alam semesta, dan aku curahkan berkah atasnya. Dengan mengabaikan batasan-batasan ruang dan waktu, Allah memperjalankan seorang Hamba-Nya yang diberi berkah.

Peristiwa Isro’ Mi’roj memaksa kita HARUS percaya pada hal yang Ghoib, medan elektromagnetik, dan Frekuensi yang ada disekitar kita merupakan hal yang ghoib pula, sama halnya dengan aliran listrik, namun hal yang ghoib tersebut dapat dibuktikan dan dirasakan keberadaannya, dengan adanya lampu yang menyala, alat telekomunikasi, semua itu membuktikan adanya hal yang ghoib, Isro’ Mi’roj pun demikian dengan kandungan tehnologi medan elektromagnetik dan frekuensi yang dipancarkan, merupakan bukti ilmiah bahkan tehnologi cahayapun dipaparkan di peristiwa Isro’ Mi’roj.

Selain itu, pertemuan Nabi Muhammad SAW, dengan Arwah Nabi-Nabi terdahulul membuktikan bahwa ada alam lain, selain alam dunia ini. Ada kehidupan lain selain kehidupan didunia ini, masihkah kau tetap mempertahankan keangkuhanmu untuk memikirkan urusan dunia melupakan kampung akhiratmu?

Sungguh peristiwa Isro’ Mi’roj membuatku berdecak kagum, hanya dapat mengucap “ALLAHU AKBAR”, semua itu bukan dongeng nina bobo’ namun dapat dibuktikan secara ilmiah, Nikmat dan Ilmu Allah tercurah didalam peristiwa Isro’ Mi’roj. Allah SWT telah memberikan isyarat, ini akhir dari sebuah kemajuan dan tehnologi.

Semoga Allah memberikan hidayah pada kita semua, harapan saya tulisan ini dapat semakin mempertebal iman, semakin menangis tengah malam....... SUBHANALLAH.


Masjidil Haram

Masjidil Aqsa












Rabu, 14 September 2011

DNA dan Janji

Catatatan Perjalanan seorang fakirul ilmi di bulan Romadlon 1432 H
DNA dan Janji kita.

Sesuatu yang asyik sering kali membuat kita terlena, demikian pula ketika kami sharing, namun lebih tepatnya ketika mereka ( Abah dan pak dokter ) menumpahkan ilmu, seringkali aku terperangah oleh olok-olokan dan sindiran halus yang sangat menusuk hati, SUNGGUH malam lailatul Qodarkah ini? Aaah, baru malam ke 9. Sebaiknya aku berharap tiap malam seperti ini agar tiap mendapat kucuran ilmu, dari Allah SWT, perantara beliau. Ruh adalah hak prerogatif Allah SWT, namun Allah memberikan isyarat, dan saya hanya menafsirkan itupun hanya kira-kira, penjelasan saya nanti perlu dibuktikan secara ilmiah, dan saya membuka wacana untuk kemajuan umat. Bila terdapat kekeliruan semoga Allah mengampuni dan saya mohon maaf.
Umat Islam perlu melakukan penelitian secara ilmiah untuk membuktikan kebenaran Al Quran. Penjelasan pak dokter, yang dibenarkan Abah.

Hai anak muda, anda adalah seorang munafik! Apa ciri-ciri orang munafik? Suka ingkar janjikan? Aku tercenung kaget oleh pernyataan Abah. Aku malu, aku tertunduk.

Janji merupakan refleksi kesanggupan diri untuk melakukan sesuatu yang dijanjikan dalam berkehidupan dan bermasyarakat baik itu secara vertikal maupun horisontal. Secara muamalah janji dibagi menjadi tiga : Pertama Janji kita kepada Allah, Kedua Janji pada diri sendiri, Janji kepada Makhluk lain atau di luar dirinya. Namun disini saya membatasi diri menulis hanya janji yang pertama yaitu Janji kita pada Allah SWT, sesuai topik.

Janji yang sering kita ingkari adalah janji yang pertama yaitu Janji kepada Allah SWT, padahal itu adalah janji yang paling utama dan yang pertama.

Perhatikan dan camkan! surat Al-A`râf ayat .172, kira-kira artinya begini, Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari punggung (tulang belakang) mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman)” Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab “ betul (Engkau Tuhan kamiku)”, kami bersaksi, (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: `Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).

 Ada yang masih ingat janji itu?

Saudaraku, memang perjalanan teramat panjang, rumit, dan berliku telah membuat kita lupa akan JANJI atau IKRAR kita tentang keesaan dan ketuhanan Allah SWT. Bayangkan dari punggung (sumsum tulang belakang produksi darah) Allah menyisipkan Ruh kita didalam DNA dibungkus oleh sel darah Putih , untuk diperjalankan ke Testis sebagai pabrik Sperma melalui aliran darah.
Dari ayat ini, Allah Swt menjelaskan bahwa setiap manusia yang dilahirkan ke dunia, sejatinya sudah membawa janji untuk beriman dan telah mengakui bahwa Allah Swt adalah Tuhannya yang harus dipatuhi dan disembah, dengan segala upaya dan potensi yang telah dikaruniakan Allah Swt, kita wajib berusaha untuk memegang keimanan dan selalu beribadah kepada-Nya sebagai wujud menepati janji kita kepada Allah Swt.
Ada banyak ayat didalam Al Quran yang menyebutkan bahwa ‘nutfah’ yang dipancarkan dari Sulbi, dan bahkan ada ayat yang menyatakan bahwa kita akan dibangkitkan dari tulang sulbi. Banyak para kyai yang sepakat bahwa makna sulbi yang terkandung dalam Al Quran diartikan dengan Tulang Sulbi (istilah kedokteran : Coccyx) yang merupakan rangkaian dari Tulang punggung paling bawah, atau paling akhir.

Seperti kita ketahui, bahwa tulang punggung (vertebral column) atau tulang belakang terdapat banyak syaraf, bahkan gerak reflekpun dikendalikan dari tulang belakang, bukan dari otak, didalam tulang belakang berisi sumsum, syaraf-syaraf tipis berfungsi sebagai perpanjangan syaraf pusat di otak dan sebagai media hantar informasi motorik ke otak. Ada beberapa kalangan ahli mengatakan bahwa sumsum tulang belakang mengatur gerak motorik yang sifatnya tidak sadar, seperti gerak jantung, gerak paru-paru. Dan pusat simpul syaraf terdapat disekitar tulang sulbi.

Apa hubungannya tulang sulbi dengan DNA?

Seperti dijelaskan didepan bahwa tulang punggung merupakan tulang sentral produksi darah terutama darah putih, darah putih ini mengandung unsur DNA -melalui aliran darah sel DNA, yang mengandung unsur Ruh kita yang telah berjanji dan bersumpah bahwa Allah itu Tuhannya- dibungkus Sel Darah Putih,diperjalankan oleh Allah SWT menuju Testis untuk diisikan pada sperma, setelah bertemu dengan Sel telur, maka Manusia Baru dengan beban JANJI atau SUMPAH pertamanya mulai terbentuk.

Tidak akan jatuh hina bila anda semua menjadi seorang "HAMBA ALLAH", maka penuhilah janji PERTAMAmu! sebelum engkau dilahirkan!

Akankah kita mengingkari janji kita? Andaikata kita kita mematuhi sejauh mana kita tunduk dihadapan Allah?

Saudaraku, dengan ilmu orang semakin mengerti Sang pencipta, maka janganlah kau berhenti mengenali Tuhanmu lewat Ilmu. Dialah sumber segala ilmu.
 

 

Rujukan :

Selasa, 13 September 2011

DNA dan Qodlo’ Qodar Allah.


Bersama Abah dan pak dokter menikmati hangatnya kopi di tengah malam bulan Romadlon enaknya terasa sampai ke hati, ditemani empuk dan manisnya “pohong” rebus.

Saudaraku, setelah pertemuan antara Sperma sebagai pembawa kromosom pria berjumlah 23, dan sel Telur pembawa kromosom wanita yang berjumlah 23 bertemu ( Fertilasi ) dan masing-masing melebur menjadi satu sel berjumlah 46, perpaduan ini menandai ter”install”nya sistem program manusia baru, rangkaian memori DNA yang panjang mulai dibaca dari awal, yaitu membelah diri, rangkaian sekuensial atau urutan yang sangat kompleks dalam pembentukan manusia baru, ada perintah membelah, bergabung, bunuh diri.

Sejak peleburan kedua kromosom pembawa informasi genetika itu terjadi maka terciptalah rangkaian DNA baru terbagi menjadi dua yaitu Genotipe dan Fenotipe. Genotipe adalah kumpulan Gen berisikan serangkaian DNA yang akan menurunkan sifat fisik dari orang tua, sedangkan Fenotipe adalah sekumpulan rangkaian DNA yang merekam emosinal dan perilaku yang akan diturunkan pada manusia baru. Perpaduan dari kromosom-kromosom kedua orang tuanya. DNA tersebut merupakan program dari awal hingga akhir dari TUBUH atau JASAD seorang manusia serta emosional. Dan mulai saat itu ketentuan Allah atas “Tubuh atau Jasad” telah tercipta dan berlaku bagi manusia baru.

Keunikan saat peleburan kedua kromosom orang tua, banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga walaupun sperma berasal dari sumber sel sperma yang sama dan membuahi sel telur dari sumber sel telur yang sama, namun hasil pembentukan manusia baru berbeda, bahkan anak kembarpun ada yang berbeda. Jutaan bahkan miliaran manusia telah lahir, masing-masing mempunyai keunikan dan kepribadian sendiri.

Dalam masa kehamilan DNA sangat peka dan rentan terhadap perubahan protein yang ada dalam tubuh si Ibu, perubahan emosinal si Ibu akan mempengaruhi kadar protein yang ada dalam polimer DNA dan itu akan terekam, kalau itu dominan akan tercatat menjadi sifat si manusia baru. Contoh kasus : ada sebuah ibu hamil, dia senang dan merasa tentram, bila berkunjung ke pondok pesantren ketemu pak kyai, setelah lahir si anak mempunyai sifat senang berada di pondok pesantren dibanding di rumah. Ada juga seorang ibu hamil senangnya membentak orang tua, setelah lahir ternyata si anak senang membentak si ibu. Sungguh ini kisah nyata bukan rekaan! Dan banyak kisah unik lain, untuk itu bagi ibu hamil jagalah emosi anda, dan bagi suami berilah kasih sayang ekstra dikala istri sedang hamil.

DNA adalah blueprint dari seorang manusia, sejak peleburan kedua kromosom hingga akhir hayat dari seorang manusia, layaklah bila untaian DNA yang panjang dinamakan program hidup seorang manusia, sesuai kodrat azali program tersebut suci tak tercemar, fitroh dari Allah, karena merupakan peleburan dari dua kromosom orang tua tentu ada sifat-sifat, penyakit, ciri dari orang tua yang akan diturunkan kepada si manusia baru tersebut, namun yang diturunkan adalah sifat dasar dari orang tua adapun sifat bentukan banyak kyai sepuh meragukan dapat diturunkan, maksudnya adalah seorang ibu mempunyai sifat dasar pintar, dan setelah menempuh jalur pendidikan format dia sangat ahli dibidang Sain dan tehnologi, yang diturunkan kepada si manusia baru adalah sifat pintarnya bukan ahli sain dan tehnologi, demikian seorang kyai yang hafal Quran, yang akan diturunkan kepada manusia baru adalah kemampuan mengingatnya kuat, bukan hafal Quran-nya

”Allah menciptakan kamu dan apa saja yang kamu perbuat.” (QS. Ash-Shaffaat [37] : 96)

Qodlo’ adalah ketetapan Allah atas diri kita, ya tentang tubuh kita, perbuatan kita dari lahir hingga meninggal. Ketetapan Allah Semua itu tercatat sebelum anda lahir, terbawa oleh kromosom ayah dan ibu anda dan ketika perpaduan kedua kromosom itu mulai terbentuk catatan-catatan qodlo Allah tentang tubuh kita, Qodar merupakan batasan takaran atau ukuran yang telah ditetapkan Allah SWT, Jadi Allah telah menetapkan suatu ketentuan dengan ukuran tertentu kepada kita didalam Qodlo’ dan QodarNya, namun Allah Swt yang maha Bijak memberi suatu pilihan dalam melakukan tindakan kepada kita.

Bebarapa Kyai sepuh berpendapat bahwa Qodlo’ dan Qodar kita tercatat dalam rangkaian DNA kita, namun dapat dimungkinkan ada perubahan dalam takaran, sehingga kita diharuskan untuk berusaha mendapatkan yang terbaik bagi kita. Dengan mengimani Ketetapan-ketetapan yang telah ditentukan ukurannya oleh Allah SWT, diharapkan hidup kita semakin tenang dan tenteram, ketenangan dalam hidup menurut beberapa ahli kedokteran akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi protein yang sifatnya positif dalam tubuh kita, perubahan hasil produksi protein akan berpengaruh dalam DNA yang nantinya akan mempengaruhi keturunan kita.

Ada beberapa Kyai yang berpendapat bahwa Qodar dan takdir, merupakan ketetapan Allah atas diri kita yang datangnya dari luar tubuh kita, dan hal inilah yang bisa berubah ketetapannya, untuk itu manusia diharuskan berusaha, dan berdoa. Maksudnya disini ketetapan Allah tentang rejeki kita hari ini, Allah telah menetapkan besarnya dan kita dapat merubah nilai besarannya lewat usaha dan doa, bahkan ada beberapa Kyai yang percaya dapat merubah takdir.

Tawakal yang sebenarnya adalah mengetahui Qodlo’ Qodar Allah SWT atas kita, mensyukuri apa yang telah ditetapkan Allah SWT, kemudian berusaha untuk memaksimalkan potensi kita, dan akhirnya hasilnya kita serahkan pada Allah SWT.

Marilah saudaraku, kita dekatkan diri kita pada Allah SWT, untuk memperbaiki generasi masa depan yang lebih baik.

Referensi:
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi/